Jumat, 29 April 2011

Pemurnian Garam Dapur

Memperoleh suatu senyawa kimia dengan kemurnian yang sangat tinggi merupakan hal yang sangat esensi bagi kepentingan kimiawi. Metode pemurnian suatu padatan yang umum yaitu rekristalisasi (pembentukan kristal berulang). Terdapat beberapa definisi tentang rekristalisasi yaitu : 
 
1. Suatu proses dimana butir logam yang terdeformasi digantikan oleh butiran baru yang tidak terdeformasi yang intinya tumbuh sampai butiran asli termasuk didalamnya
2. Perubahan struktur kristal akibat pemanasan pada suhu kritis
3. Terbentuknya struktur butiran baru melalui tumbuhnya inti dengan pemanasan

Metode ini pada dasarnya mempertimbangkan perbedaan daya larut padatan yang akan dimurnikan dengan pengotornya dalam pelarut tertentu maupun jika mungkin dalam pelarut tambahan yang lain yang hanya melarutkan zat-zat pengotor saja. Pemurnian demikian ini banyak dilakukan pada industri-industri (kimia) maupun laboratorium untuk meningkatkan kualitas zat yang bersangkutan.Impuritis pada garam meliputi senyawa yang bersifat higroskopis yaitu MgCl2, CaCl2, MgSO4 dan CaSO4, dan beberapa zat yang bersifat reduktor yaitu Fe, Cu, Zn dan senyawa-senyawa organik. Impuritis-impuritis tersebut dapat bereaksi dengan ion hidroksil (OH-) sehingga, terutama, membentuk endapan putih Ca(OH)2 dan Mg(OH)2 (Bahruddin, et al, 2003).



Peristiwa rekristalisasi berhubungan dengan reaksi pengendapan. Endapan merupakan zat yang memisah dari satu fase padat dan keluar ke dalam larutannya. Endapan terbentuk jika larutan bersifat terlalu jenuh dengan zat yang bersangkutan. Kelarutan suatu endapan merupakan konsentrasi molal dari larutan jenuhnya. Kelarutan bergantung dari suhu, tekanan, konsentrasi bahan lain yang terkandung dalam larutan dan komposisi pelarutnya.
 
Persyaratan suatu pelarut yang baik untuk dipakai dalam proses rekristalisasi, antara lain yaitu :
1. Memberikan perbedaan kelarutan yang cukup signifikan antara zat yang akan dimurnikan dengan pengotornya.
2. Kelarutan suatu zat dalam pelarut merupakan suatu fungsi temperature, umumnya menurun dengan menurunnya temperature.
3. Mudah dipisahkan dari kristalnya.
4. Tidak meninggalkan zat pengotor di dalam kristal zat yang dimurnikan.
5. Bersifat inert terhadap zat yang dimurnikan.

 
Garam dapur mengandung komponen utama natrium klorida dengan berbagai pengotor yang umum yaitu ion-ion, Ca2+, Mg2+, Al3+, Fe3+, SO42+, I-, dan Br-, yang kesemuanya mudah larut dalam air. Untuk memperoleh NaCl dengan kemurnian tinggi dari garam dapur maka dapat ditempuh metode rekristalisasi dengan pelarut air. Namun untuk melenyapkan/mengurangi kehadiran ion-ion pengotor perlu ditambahkan ion-ion tertentu yang mampu mengikat ion-ion pengotor menjadi senyawa-senyawa yang kelarutannya dalam air menjadi sangat rendah, sehingga dapat dipisahkan melalui penyaringan sebelumnya.

1 komentar: